Setiap orang pasti punya kriteria mengenai pasangannya
kelak, entah datang saatnya kapan, dalam keadaan yang seperti apa, atau dalam
tempat yang seperti apa. Saya sering dengar dari teman - teman “Jodoh sudah
Tuhan yang atur” iya sih gitu katanya. Tapi apa iya akan sesuai dengan kriteria
yang selama ini kita cari. Dan ternyata saya menemukan kenyataannya bahwa
memang Tangan Tuhan lah yang paling membawa pengaruh disini. Yep!! Belle tidak mungkin mencintai Si Buruk
Rupa kalau memang bukanyang digarisin sang pencipta. Belle juga mempunyai kriteria
pasangan yang dia idamkan selama hidupnya, tapi sekeukeuh apapun kita, hanya
Takdir dan Hatilah yang akan bicara. Tapi kalau hanya menunggu takdir apa jodoh itu
akan sampai ke kita? Maka usaha juga perlu. Usaha untuk kita lebih menghargai
diri sendri dan orang lain. Usaha yang dilakukan Si Buruk Rupa untuk
membuktikan cintanya ke Belle. Usaha untuk menjadi yang lebih baik lagi.
(bagian yang ini bisa distabilo atau dimarker).
Kalau sudah usaha tapi tetap tidak sampai jodoh itu, maka
berkacalah(renungkan). Saya pun tidak mau kalian menyalahkan takdir. Bukan!
Takdir Tuhan hanya penuntun jalan, dan Hati kalian lah yang memilih (*3*)..
ciyus! Oke jujur saya sebagai “orang” juga mempunyai kriteria idaman untuk
pasangan di masa depan. Bukan pangeran atau kesatria yang menunggangi kuda
putih atau yang membawa pedang atau zenpai yang sebesar miliknya ichigo
kurosaki. Cukup orang yang bisa berbagi kebahagiaan di masa depan. Tapi mau
segimana rapinya kita berusaha menata hidup ke depan, tetap tangan Tuhan juga
berperan.
Dan dulu saya dibawa kembali mengingat…….
Dari SD saya sering terlibat affair dengan kakak kelas, atau
teman beda kelas. SMP bahkan saya pernah menyukai Ketua OSIS yang jadi idola
guru – guru bahkan teman – teman satu sekolah. Tapi walaupun dia tipe alpha-male tetap yang ada di mata saya
dia kelihatan sombong. Entah apa yang membuat saya suka dengan dia saat itu.
Kemudian saya memulai pendekatan, untuk lebih mengenal orang yang saya suka
ini. Well, akhirnya si ketua OSIS ini hanya gambaran pangeran yang saya
tunggu-tunggu (termasuk Kriteria yang saya cari #bermaksudngeleskarenaditolak)
dan pada akhirnya bukan takdir Tuhan (#bermaksudngelesaatdikolakduakali #hanyaremahroti
#bukanbutirandebu). Kalau mengingat masa-masa dulu itu saya cuman bisa senyum –
senyum sendiri. Jadi kesimpulannya, selain usaha doa juga perlu. Kita sudah
berusaha dan biarkan Tuhan yang melakukan bagiannya. ^8^
0 comments:
Post a Comment