Dalam sembarut wajah bumi perthiwi
Yang menyergah medan kompetisi
Dengan
Dengan merajut peluh perjuangan
Hingga sebuah rasa yang jadi asa itu
Menepi pada sebuah simpang
Yang tumbuh demi rasa bangga
Memejamkan mata
Merajut eksotika alam siraman jarum –jarum perak
Anak – anak bangsa berkelakar
“Kita pasti bisa”
Indonesia
Yang terpagut jamrut khatulistiwa
Terukir lewat badan – badan anak bangsa
Yang oleh sang cipta
Diciptanya jiwa
Sebuah bangsa bernama Indonesia
Badan yang membentuk kepulauan
Merekatlah sabang sampai merauke
Melahirkan
Sebuah batik dan endek
Sebuah angklung
Sebuah tarian pendet
Seekor komodo
Dan sebuah sejarah
Rapih dalam bentuk candi Borobudur
Dan sebuah petuah
“salunglung sabayantaka”
Mengakar dalam benak keturunannya
Membawanya pada ranah budaya
Yang kental nuansa lokalnya
Dunia tampak bergeming
Kala salah satu keturunannya melahirkan sebuah cita dan karsa
Dengan penuh pikiran yang inovatif
Yang digemuruhkan anak bumi perthiwi
Menyapu bersih trofi kebanggan
Begitu yang diharapkan olehnya Sang guru
Seperti sosok merpati
Yang tenang dan membawa damai
Pada sejumput rumput yang hijau sekalipun
Menelikunya tiap jalan
Tak bisa membuatnya diam tak bergeming
Hingga
Anak itu melangkah pasti
Ke arah cahaya yang penuh harapan
Yang diberkahi pohon – pohan oak tua
Seperti sang hidup
Menari dalam cangkir yang penuh bintang
Dan larut dalam siraman langit
Yang mengobarkan api
dan enggan untuk memadamkannya
Seorang jiwa berjubah menyulapnya
Menjadi lilin harapan
yang terang ketika gelap membahana
Burung – burung pipit datang kepadanya
Membawanya pada sebuah hunian
Sebuah dataran elok bernama Indonesia
dengan banyak diantaranya
Seperti anoa pun ikut bergabung dalam rombongan
Namun, matahari telah sampai kepadanya
lewat rekahan senyum seorang putri
mengantarnya seperti dalam kisah dongeng
dan seperti dialah sebuah bangsa yang hebat
terlahir dengan khazanah yang sederhana
lewat tulisan – tulisan lincah
memangku penulis – penulis berakhlak
Sepertinyalah, Ku tahu Indonesiaku
0 comments:
Post a Comment